Silabus Kimia Sma/Ma K13 Revisi Terbaru 2018/2019
Silabus KIMIA SMA/MA K13 Revisi Terbaru 2018/2019. Selamat tiba para guru yang kami hormati, pada artikel ini kami akan membagikan file Silabus Kimia SMA/MA Kurikulum 2013 Revisi Terbaru yang dipakai pada tahun pedoman 2018/2019. Untuk buku paket Kurikulum 2013 yang terbaru mengacu pada Buku paket K13 Revisi 2017, namun untuk file Silabus yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang terbaru diterbitkan pada tahun 2016 selesai dan diaplikasikan ke buku K13 revisi 2017. Jadi, bagi bapak/ibuk yang mengajar di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA) yang sudah memakai Kurikulum 2013, maka harus mengupdate pembelajarannya dan diubahsuaikan materi yang akan diajarkan, lantaran terang berbeda antara K13 yang belum direvisi dengan K13 yang sudah direvisi.
Download Silabus Kimia K13 Revisi Terbaru 2018/2019 SMA/MA. Pada artikel ini memang sengaja akan kami ulas mengenai beberapa klarifikasi dari Silabus dan Kompetensi-kompetensi yang terdapat dalam silabus itu, mulai dari kompetensi yang akan didapatkan oleh bawah umur (siswa) kelas X, XI dan XII jenjang SMA/MA pada semester 1 ( ganjil ) dan semester 2 ( genap ) . Namun, sebelum anda mendownload file Silabus Kimia K13 Revisi terbaru tersebut, anda juga bisa melihat cuplikan isi dan klarifikasi terlebih dulu mengenai Silabus tersebut.
Berikut ini merupakan Cuplikan dari Silabus KIMIA SMA/MA K13 Revisi Terbaru 2018/2019;
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
(SMA/MA)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA
I. PENDAHULUAN
A. Rasional
Saat ini kita berada pada masa 21 yang ditandai dengan perkembangan teknologi yang pesat, sehingga sains dan teknologi merupakan salah satu landasan penting dalam pembangunan bangsa. Pembelajaran sains diharapkan sanggup menghantarkan penerima didik memenuhi kemampuan masa 21. Berikut kemampuan yang diharapkan pada masa 21, yaitu: 1) keterampilan berguru dan berinovasi yang meliputi berpikir kritis dan bisa menuntaskan masalah, kreatif dan inovatif, serta bisa berkomunikasi dan berkolaborasi; 2) terampil untuk memakai media, teknologi, informasi dan komunikasi (TIK); 3) kemampuan untuk menjalani kehidupan dan karir, meliputi kemampuan beradaptasi, luwes, berinisiatif, bisa membuatkan diri, mempunyai kemampuan sosial dan budaya, produktif, sanggup dipercaya, mempunyai jiwa kepemimpinan, dan tanggungjawab.
Kimia sebagai penggalan dari Ilmu Pengetahuan Alam diperoleh dan dikembangkan menurut percobaan untuk mencari balasan atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana perihal gejala-gejala alam khususnya yang berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat, transformasi, dinamika dan energetika zat. Selain berperan untuk memahami banyak sekali tanda-tanda alam, ilmu kimia juga sangat membantu dan menyumbang terhadap penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, ibarat biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu terapan ibarat pertambangan, pertanian, kesehatan, perikanan dan teknologi.
Ilmuwan mempelajari tanda-tanda alam melalui proses dan perilaku ilmiah tertentu. Proses/kerja ilmiah contohnya melaksanakan percobaan di alam bebas atau di laboratorium, sedangkan perilaku ilmiah contohnya objektif dan jujur pada ketika mengumpulkan dan menganalisis data. Dengan memakai proses dan perilaku ilmiah itu ilmuwan menemukan banyak sekali produk sains yang sanggup berupa fakta, konsep, asas, hukum, dan teori. Oleh alasannya ialah itu, pembelajaran sains dan evaluasi hasil berguru sains, termasuk kimia, harus memerhatikan karakteristik sains sebagai sikap, proses, dan produk.
Kimia sebagai proses/metode penyelidikan (inquiry methods) meliputi cara berpikir, bernalar, merumuskan masalah, melaksanakan percobaan dan pengamatan, menganalisis data dan menyimpulkan untuk memperoleh produk-produk sains. Rangkaian proses itu dilandasi oleh perilaku ilmiah antara lain: rasa ingin tahu, keseimbangan antara terbuka dan tidak gampang percaya, jujur, disiplin, bertanggung jawab, tekun, hati-hati, teliti, peduli, mudah bekerja sama, toleran, santun, responsif dan pro-aktif. Dengan demikian Kimia sanggup dipandang sebagai cara berpikir dan bersikap terhadap alam, sebagai cara untuk melaksanakan penyelidikan, dan sebagai kumpulan pengetahuan.
Dalam rangka penguasaan kecakapan masa 21 maka pembelajaran Kimia di SMA/MA dipandang bukan hanya untuk pengalihan pengetahuan dan keterampilan (transfer of knowledge and skills) saja kepada penerima didik, tetapi juga untuk membangun kemampuan berpikir tingkat tinggi (analitis, sintesis, kritis, kreatif, dan inovatif) melalui pengalaman kerja ilmiah. Pengetahuan, keterampilan, kemampuan berpikir, dan kemampuan bersikap dari pembelajaran Kimia akan membekali penerima didik untuk hidup di masyarakat, maupun untuk studi lanjut terkait dengan karakteristik Kimia sebagai landasan banyak sekali ilmu dasar dan terapan. Selain itu pembelajaran Kimia sanggup dipakai sebagai wahana untuk memahami alam, untuk membangun perilaku dan nilai, serta untuk meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang sederhana sehingga gampang dipahami dan dilaksanakan oleh guru. Penyederhanaan format dimaksudkan supaya penyajiannya lebih efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan pelaksanaan kurikulum; gampang diajarkan oleh guru (teachable); gampang dipelajari oleh penerima didik (learnable); terukur pencapaiannya (measurable); bermakna (meaningful); dan bermanfaat untuk dipelajari (worth to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan pendidikan penerima didik.
Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan menawarkan kesempatan kepada guru untuk membuatkan dan melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus meliputi kompetensi dasar, materi pembelajaran, dan acara pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus merupakan alternatif acara yang dirancang berbasis aktifitas. Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif sehingga guru sanggup membuatkan banyak sekali model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mata pelajaran Kimia. Dalam melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran, penggunaan metode dan model pembelajaran, yang diubahsuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat perkembangan kemampuan siswa.
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibelajarkan semenjak SD sampai SMA. Pada jenjang SD Kelas I, II, dan III (kelas rendah) muatan sains diintegrasikan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, sedangkan di Kelas IV, V, dan VI (kelas tinggi) Ilmu Pengetahuan Alam menjadi mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi pembelajarannya menerapkan pembelajaran tematik terpadu. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Menengah Pertama menerapkan pembelajaran sains terpadu. Di tingkat Sekolah Menengan Atas Ilmu Pengetahuan Alam disajikan sebagai mata pelajaran yang spesifik yang terbagi dalam mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi.
Setelah mengikuti pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam semenjak Sekolah Dasar, lulusan pendidikan dasar dan menengah akan memperoleh kecakapan untuk:
• menjalani kehidupan dengan perilaku kasatmata dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, menurut potensi proses dan produk sains;
• memahami fenomena alam di sekitarnya, menurut hasil pembelajaran sains melalui bidang-bidang spesifiknya yaitu Fisika, Kimia dan Biologi;
• membedakan produk atau cara yang masuk budi dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip sains;
• mengambil keputusan di antara banyak sekali pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
• menyelesaikan duduk kasus yang dihadapi lulusan dalam kehidupannya, terutama menentukan di antara cara-cara yang telah dikenal insan menurut pertimbangan ilmiah;
• mengenali dan menghargai tugas sains dalam memecahkan permasalahan umat manusia, ibarat permasalahan ketersediaan pangan, kesehatan, pemberantasan penyakit, dan lingkungan hidup; dan
• memahami dampak dari perkembangan sains terhadap perkem-bangan teknologi dan kehidupan insan di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Kimia di Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah
Setelah penerima didik mengikuti pembelajaran Kimia di SMA/MA diharapkan mempunyai kompetensi yang meliputi kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan sebagai berikut ini.
• menjalani kehidupan dengan perilaku kasatmata dengan daya pikir kritis, kreatif, inovatif, dan kolaboratif, disertai kejujuran dan keterbukaan, menurut potensi proses dan produk kimia;
• memahami fenomena alam di sekitarnya, menurut hasil pembelajar¬an sains melalui bidang-bidang Kimia;
• membedakan produk atau cara yang masuk budi dengan produk atau cara yang tidak bersesuaian dengan prinsip-prinsip Kimia;
• mengambil keputusan di antara banyak sekali pilihan yang dibedakan oleh hal-hal yang bersifat ilmiah;
• menyelesaikan duduk kasus yang dihadapi dalam kehidupannya, terutama menentukan di antara cara-cara yang telah dikenal insan menurut pertimbangan ilmiah; dan
• mengenali dan menghargai tugas Kimia dalam memecahkan permasalahan umat manusia; dan
• memahami dampak dari perkembangan Kimia terhadap perkem-bangan teknologi dan kehidupan insan di masa lalu, maupun potensi dampaknya di masa depan bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Peta Materi Pembelajaran Kimia di SMA/MA
Kelas X
• Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamat-an dan keamanan kimia di laboratori¬um, serta tugas kimia dalam kehidupan
• Struktur Atom dan Tabel Periodik
• Ikatan Kimia, Bentuk Molekul, dan Interaksi Antar Molekul
• Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
• Konsep Reaksi Reduksi Oksidasi dan Tatanama Senyawa
• Hukum-hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Kelas XI
• Senyawa Hidrokarbon dan Minyak Bumi
• Termokimia
• Laju Reaksi dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya
• Kesetimbangan kimia dan Pergeseran Kesetimbangan
• Asam dan Basa
• Kesetimbangan Ion dan pH Larutan Garam
• Larutan Penyangga
• Titrasi Asam Basa
• Kesetimbangan Kelarutan
• Sistem Koloid
Kelas XII
• Sifat Koligatif Larutan
• Reaksi Redoks dan Elektrokimia
• Kimia Unsur (Kelimpahan Unsur di Alam, Sifat Fisik dan Sifat Kimia Unsur serta Pembuat¬an unsur dan senyawa)
• Senyawa Karbon (Struktur, Tata Nama, Sifat, Identifikasi dan Kegunaan Senyawa)
• Makromolekul (Struktur, Tatanama, Sifat, Penggunaan dan Penggolongan Polimer, Karbohidrat, Protein, Lemak)
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi waktu: 3 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi penerima didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi perilaku dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam membuatkan huruf penerima didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
3.1 Memahami metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamat¬an dan keamanan Kimia di laboratori¬um, serta tugas kimia dalam kehidupan
Materi Pembelajaran
Metode ilmiah, hakikat ilmu Kimia, keselamat¬an dan keamanan kimia di laboratori¬um, serta tugas Kimia dalam kehidupan
• Metode ilmiah
• Hakikat ilmu Kimia
• Keselamat¬an dan keamanan kimia di laboratori¬um
• Peran Kimia dalam kehidupan
Kegiatan Pembelajaran
• Mengamati produk-produk dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: sabun, detergen, pasta gigi, shampo, kosmetik, obat, susu, keju, mentega, minyak goreng, garam dapur, asam cuka, dan lain lain yang mengandung materi kimia.
• Mengunjungi laboratorium untuk mengenal alat-alat laboratorium kimia dan fungsinya serta mengenal beberapa materi kimia dan sifatnya (mudah meledak, gampang terbakar, beracun, penyebab iritasi, korosif, dan lain-lain).
• Membahas cara kerja ilmuwan kimia dalam melaksanakan penelitian dengan memakai metode ilmiah (membuat hipotesis, melaksanakan percobaan, dan menyimpulkan)
• Merancang dan melaksanakan percobaan ilmiah, contohnya menentukan variabel yang mempengaruhi kelarutan gula dalam air dan mempresentasikan hasil percobaan.
• Membahas dan menyajikan hakikat ilmu Kimia
• Mengamati dan membahas gambar atau video orang yang sedang bekerja di laboratorium untuk memahami mekanisme standar perihal keselamatan dan keamanan kimia di laboratorium.
• Membahas dan menyajikan tugas Kimia dalam penguasaan ilmu lainnya baik ilmu dasar, ibarat biologi, astronomi, geologi, maupun ilmu terapan ibarat pertambangan, kesehatan, pertanian, perikanan dan teknologi.
B. Kelas XI
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi penerima didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi perilaku dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam membuatkan huruf penerima didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis struktur dan sifat senyawa hidrokarbon menurut pemahaman kekhasan atom karbon dan penggolongan senyawanya
4.1 Menemukan banyak sekali struktur molekul hidrokarbon dari rumus molekul yang sama dan memvisualisasikan¬nya
Materi Pembelajaran
Senyawa Hidrokarbon
• Kekhasan atom karbon.
• Atom C primer, sekunder, tertier, dan kuarterner.
• Struktur dan tata nama alkana, alkena dan alkuna
• Sifat-sifat fisik alkana, alkena dan alkuna
• Isomer
• Reaksi senyawa hidrokarbon
Kegiatan Pembelajaran
• Mengamati senyawa hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari, contohnya plastik, lilin, dan tabung gas yang berisi elpiji serta nyala api pada kompor gas.
• Menyimak klarifikasi kekhasan atom karbon yang menjadikan banyaknya senyawa karbon.
• Membahas jenis atom C berdasar-kan jumlah atom C yang terikat pada rantai atom karbon (atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner) dengan memakai molimod, materi alam, atau perangkat lunak kimia (ChemSketch, Chemdraw, atau lainnya).
• Membahas rumus umum alkana, alkena dan alkuna menurut analisis rumus struktur dan rumus molekul.
• Menghubungkan rumus struktur dan rumus molekul dengan rumus umum senyawa hidrokarbon
• Membahas cara memberi nama senyawa alkana, alkena dan alkuna sesuai dengan aturan IUPAC
• Membahas keteraturan sifat fisik (titik didih dan titik leleh) senyawa alkana, alkena dan alkuna
• Menentukan isomer senyawa hidrokarbon
• Memprediksi jenis isomer (isomer rangka, posisi, fungsi, geometri) dari senyawa hidrokarbon.
• Membedakan jenis reaksi alkana, alkena dan alkuna.
C. Kelas XII
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial, dicapai melalui pembelajaran tidak pribadi (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi penerima didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi perilaku dilakukan sepanjang proses pembelajaran berlangsung, dan sanggup dipakai sebagai pertimbangan guru dalam membuatkan huruf penerima didik lebih lanjut.
Pembelajaran untuk Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan sebagai berikut ini.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis) Sifat Koligatif Larutan
Materi Pembelajaran
• Diagram P-T
• Penurunan tekanan uap jenuh
• Kenaikan titik didih
• Penurunan titik beku
• Osmosis dan tekanan osmosis
• Sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
Kegiatan Pembelajaran
• Mengamati video atau gambar penggunaan garam untuk mencairkan salju.
• Menyimak klarifikasi perihal sifat koligatif larutan dengan memakai diagram P-T
• Menganalisis dan menyimpulan penyebab sifat koligatif larutan
• Menganalisis perbedaaan sifat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat koligatif larutan elektrolit.
• Merancang dan melaksanakan percobaan sifat koligatif larutan, contohnya penurunan titik beku larutan nonelektrolit dan larutan elektrolit serta melaporkan hasil percobaan.
• Menentukan derajat pengionan () zat elektrolit menurut data percobaan.
• Menyelesaikan perhitungan kimia terkait sifat koligatif larutan elektrolit dan nonelektrolit.
• Memaparkan terapan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari contohnya menciptakan es krim, memasak, dan mencegah pembekuan air radiator.
*------------ dan seterusnya, untuk selengkapnya dan silabus disertai tabel terdapat pada file Aslinya, silahkan download saja..
Demikianlah tadi beberapa cuplikan isi dan Silabus KIMIA SMA/MA Revisi Terbaru untuk tahun pedoman 2018/2019 yang diterbitkan oleh Kemendikbud RI. Anda bisa melihat isi lengkapnya dengan cara mengunduh file tersebut. Silahkan unduh file tersebut pada link download yang sudah kami sediakan di bawah ini:
Link Download: